• SMP NEGERI 6 SINGARAJA

    VISI, Terwujudnya Sekolah yang Berprestasi, Berbudaya, Berlandaskan Tri Hita Karana

  • Misi SMP Negeri 6 Singaraja

    Mewujudkan insan sekolah yang berprestasi akademik, non akademik, seni budaya serta menjaga hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan, sesama dan Tuhan

  • NYOMAN SUDIANA, S.PD., M.PD.

    Nyoman Sudiana, S.Pd., M.Pd. merupakan kepala sekolah yang ke-6 bertugas di SMP Negeri 6 Singaraja TMT 7 September 2018

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

PROFIL KEPALA SEKOLAH




PROFIL KEPALA SMP NEGERI 6 SINGARAJA

 

 

 

PROFIL KEPALA SMP NEGERI 6 SINGARAJA

1.

Nama lengkap  

 Nyoman Sudiana, S.Pd.,M.Pd.

2.

NIP

 19681123 199201 1 002

3.

NUPTK

 3455746648200013

4.

Pangkat/Gol. Ruang 

 Pembina Tk. I, IV/b

5.

Jabatan

 Kepala Sekolah

6.

Tempat dan Tanggal Lahir

Buleleng, 23 November 1968

7.

Jenis Kelamin

 Laki-laki

8.

Agama

 Hindu

9.

TMT Kerja Kepala Sekolah

15 Juli 2013 (SMPN 2 Sukasada)

7 September 2018 (SMPN 6 Singaraja)

10.

Pendidikan Terakhir

 S2 Admnistrasi Pendidikan

11.

Unit Kerja 

 

 SMP Negeri 6 Singaraja

12.

Alamat Sekolah

a.       Kabupaten/Kota

b.      Provinsi

c.       Telepon/Fax/HP

d.      Email/Surel

e.       Website

f.       FB.

 

Buleleng/Singaraja

Bali

087819025111

smpnegeri6singaraja@gmail.com

smpnegeri6singarajablogspot.com

SMP NEGERI 6 SINGARAJA

 

 

 

13.

Alamat Rumah:

a.   Jalan

b.  Kelurahan/Desa

c.   Kecamatan

d.  Kabupaten

e.   Provinsi

f.   Telepon

g.  Email

 

Jalan Pahlawan Gang 1/26 Singaraja- Bali

Banjar Tegal

Buleleng

Buleleng

Bali

087819025111

 nyomansudiana23@gmail.com

 

Riwayat Pendidikan

1.    SDN 1 Banjar Tegal Singaraja, 1981

2.      SMPN 1 Singaraja  Kab Buleleng, Prop. Bali, 1984

3.      SMAN Seririt,  Kab Buleleng, Prop. Bali, 1997

4.      D2 Mat FKIP UNUD, 1990

5.      D3 Penyetaraan UT

6.      S1 Mat IKIP Saraswati, 2004

7.      S2 AP Undiksha, 2015

14.

Riwayat Tugas

1.    Guru SMPN Uatolari Kab Viqueque, Timor-Timur,  1992

2.    Guru SMPN 1 Lospalos Kab. Lautem,Timor-Timur, 1997

3.    Guru SMPN 2 Gerokgak Kab Buleleng, Prop. Bali, 1999

4.    Guru SMPN 6 Singaraja Kab Buleleng, Prop. Bali, 2002

5.    Guru SMPN 4 Sukasada, Kab Buleleng, Prop. Bali, 2006

6.    Kasek SMPN 2 Sukasada, Kab Buleleng, Prop. Bali, (2013-2018)

7.    Kasek SMPN 6 Singaraja, Kab Buleleng, Prop. Bali,  (mulai 7 September 2018)

 

15.

Karya Ilmiah ( PTK, PTS, Artikel, Best Practice )

1.    Dengan ‘Bersemadi’ Menggunakan ‘Lem Pelemas’ Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII D SMPN 4 Sukasada Tahun Pelajaran 2011/2012 (PTK)

2.     Penerapan CTL dengan Teknik Minds On dan Hands On untuk meningkatkan prestasi  belajar Matematika Siswa Kelas VIII A   SMPN 4 Sukasada Tahun Pelajaran 2011/2012 (PTK)

3.     Dengan ‘Bersemadi’ Menggunakan ‘Lem Pelemas’ Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII D SMPN 4 Sukasada Tahun Pelajaran 2011/2012 (Artikel)

4.     Implementasi Tindak Lanjut Hasil Supervisi Akademik Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran Berbasis TIK Melalui Pembimbingan  Dengan Shoping (PTS)

5.     Implementasi Tindak Lanjut Hasil Supervisi Akademik Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran Berbasis TIK Melalui Pembimbingan  Dengan Shoping (Artikel)

6.     Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sukasada Tahun Pelajaran 2017/2018 Melalui Gerakan Literasi dengan Pocari dan Puding (PTS)

7.     Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sukasada Tahun Pelajaran 2017/2018 Melalui Gerakan Literasi dengan Pocari dan Puding (Artikel)

8.     Dengan Mantera Pemuas Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 6 Singaraja Pada Tahun Pelajaran 2019/2020 (Best Practice 2019)

16.

Karya Aplikasi

1.    Aplikasi Raport KTSP

2.    Aplikasi Raport K13

3.    Aplikasi PKG

4.    Aplikasi Supervisi KTSP 2006/K13

17

Bahan Ajar Tayang/ Interaktif

1.      Luas Sisi dan Volume Tabung

2.      Luas Sisi dan Volume Kerucut

3.      Luas Sisi dan Volume Bola

18

PRESTASI

1.      Guru Favorit SMPN 4 Sukasada Th. 2008

2.      Finalis Mengajar Matematika Tk. Prov. Bali Pesona Edu 2010 Th. 2010

3.      Juara 3 Membuat Bahan Ajar Matematika Tk. Prov. Bali Th. 2012

4.      Peserta Terbaik Piloting Cakep Nasional 2013 dari Kab.. Buleleng

5.      Juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi Tk. Kab. Buleleng Th. 2016

6.      Juara 3 Kepala Sekolah Berprestasi Tk. Prov. Bali Th. 2016.

7.      Juara 1 Lomba Best Practice Kepala Sekolah BEE Kab. Buleleng Th. 2017

8.      Juara 3 Lomba Best Practice Kepala Sekolah BEE Kab. Buleleng Th. 2018

9.      Juara 3 Kontes Inovasi Kepala Sekolah Kab. Buleleng Th. 2020

 

PRESTASI SEKOLAH

10.  Sekolah Hijau

11.  Juara 1 LSS Tk. Kab. Buleleng Th. 2017

12.  Juara 2 Lomba Sekolah Sehat Prov. Bali Th 2017 (SMPN 2 Sukasada)

13.  THK Gold 2018

14.  Juara Harapan 1 Lomba Penataan Sekolah

15.  THK Gold 2019

16.  Adiwiyata Kab. Buleleng 2019

17.  Adiwiyata Prov. Bali  2019

 

 

 

 

Share:

ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA



ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA
 

A.      PENGERTIAN WAWASAN WIYATA MANDALA 

Pengertian Wawasan Wiyata Mandala adalah cara memandang sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan pembelajaran. Wawasan berarti  pandangan, tinjauan, konsepsi cara pandang. Wiyata (bahasa Jawa) artinya pengajaran yang juga berarti pendidikan. Mandala berarti lingkaran, bundaran, atau lingkungan. Wiyata Mandala berarti lingkungan pendidikan tempat berlangsung proses belajar-mengajar.

Dasar hukum Wawasan Wiyata Mandala ditetapkan dalam Surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) nomor :13090/CI.84 tanggal 1 Oktober 1984 sebagai sarana ketahanan sekolah.

Wawasan Wiyata Mandala merupakan konsepsi atau cara pandang; bahwa sekolah adalah lingkungan atau kawasan penyelenggaraan pendidikan.

Tujuan pendidikan seperti termaktub dalam pasal 3, UU Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). Sekolah mengemban misi pendidikan oleh karena itu sekolah tidak boleh digunakan untuk tujuan-tujuan diluar tujuan pendidikan. Sekolah harus benar-benar menjadi ciri khas masyarakat  belajar di dalamnya.

Wawasan Wiyata Mandala 7 K

1.       Keamanan/Kenyamanan

2.       Kekeluargaan

3.       Kedisiplinan

4.       Kerindangan

5.       Kebersihan

6.       Keindahan

7.       Ketertiban

 

B.      UNSUR-UNSUR WIYATA MANDALA:

1.       Sekolah merupakan lingkungan pendidikan

2.       Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas    penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolah.

3.       Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama erat untuk mengemban tugas pendidikan (hubungan yang serasi)

4.       Warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah harus menjunjung tinggi martabat dan citra guru.

5.       Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan mendukung antarwarga.

 

C.       KOMPONEN PERAN WAWASAN WIYATA MANDALA

1.       PERAN KEPALA SEKOLAH

1)      Berwenang dan bertanggung jawab penuh terhadap penyelenggaraan pendidikan di lingkungan sekolah.

2)      Kepala sekolah dihormati dan berwibawa artinya siapapun yang berkepentingan dengan sekolah harus melalui kepala sekolah.

3)      Semua aparat sekolah tidak boleh bertindak sendiri-sendiri melainkan atas seijin kepala sekolah.

4)      Kepala sekolah melaksanakan program-program yang telah disusun bersama komite sekolah.

5)      Menyelenggarakan musyawarah sekolah yang melibatkan pendidik, OSIS, komite sekolah, tokoh masyarakat, dan pihak keamanan setempat.

6)      Menertibkan lingkungan sekolah baik yang berbentuk peraturan atau tata tertib.

7)      Mengadakan rapat koordinasi yang bersifat insidentil interen antara guru, wali murid, maupun siswa.

8)      Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menunjang kegiatan sekolah seperti Pramuka, PKS, PMR, Kesenian, Olah raga, dll.

 

2.       PERAN GURU

 

1)      Menjunjung tinggi martabat dan citra Guru dengan sikap dan tingkah laku.

2)      Menjadi teladan (pamong) di masyarakat.

3)      Guru mampu memimpin baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.

4)      Guru dipercaya oleh diri sendiri dan warga sekolah.

 

3.       PERAN CIVITAS AKADEMIKA

 

1)      Tata Usaha Sekolah harus mendukung kepentingan administrasi dalam rangka proses belajar mengajar di sekolah.

2)      Perangkat sekolah yang lain seperti pegawai,  Satpam, Tukang Kebun, piket,  dll, harus melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai bidang tugas masing-masing.

3)      Semua warga sekolah menjalin rasa persaudaraan demi kenyamanan warga sekolah.

 

4.       PERAN MURID

 

1)      Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah tanpa kecuali.

2)      Hormat dan sopan kepada guru dan warga sekolah yang lain.

3)      Hormat dan sopan kepada teman

4)      Belajar yang tekun

5)      Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

6)      Menjaga nama baik keluarga dan sekolah di manapun berada.

7)      Menjaga dan memelihara fasilitas belajar dan mengajar.

8)      Menjaga keamanan sekolah.

9)      Melaporkan peristiwa negatif yang terjadi di sekolah kepada OSIS, guru, wakil kepala sekolah, BP atau Kepala sekolah.

10)   Memelihara lingkungan sekolah.

 

 

5.       PERAN MASYARAKAT SEKITAR

 

1)      Mendukung  program dan kebijakan sekolah dalam rangka kemajuan Proses belajar mengajar.

2)      Memberi saran dalam pemajuan proses belajar dan mengajar.

3)      Ikut menjaga keamanan lingkungan sekolah.

4)      Mengadakan kerjasama dengan pihak sekolah melalui Komite sekolah.

 

D.      MEKANISME PELAKSANAAN WAWASAN WIYATA MANDALA

 

1.       Tahap Preventif /pencegahan:

 

1)      Memelihara sekolah melalui 7 K.

2)      Menciptakan suasana harmonis antar warga dan lingkungan sekolah.

3)      Membentuk jaring pengawasan.

4)      Menghilangkan bentuk peloncoan saat MOS.

5)      Meminimalisir keterlibatan kelompok maupun perorangan dalam kegiatan sekolah

6)      Mengisi jam kosong dengan kegiatan ekstrakurikuler.

7)      Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler pada masa awal/akhir semester dan masa liburan sekolah

8)      Meningkatkan keamanan dan ketertiban saat masuk dan usai sekolah.

 

2.       Tahap represif /tindakan:

1)      Mendamaikan pihak yang terlibat perselisihan.

2)      Menetralisir isu negatif yang berkembang.

3)      Berkoordinasi dengan pihak keamanan bila ada kriminal di Sekolah.

4)      Penyelesaian kasus secara hukum terhadap kasus yang melibatkan pihak luar sekolah.

5)      Mengadakan Bimbingan dan Penyuluhan.

6)      Memberikan sanksi sesuai tata tertib yang berlaku.

 

E.       UPAYA KETAHANAN SEKOLAH DENGAN PENATAAN WIYATA MANDALA

1.       Ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifat preventif.

2.       Untuk menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan fungsinya, perlu dilakukan penataan Wiyata Mandala di sekolah melalui langkah-langkah :

a)       Meningkatkan koordinasi dan konsolidasai sesama warga sekolah untuk dapat mencegah sedini mungkin adanya kegiatan dan tindakan yang dapat mengganggu proses belajar mengajar.

b)       Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan berkelanjutan.

c)       Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah dan pihak keamanan setempat untuk terselenggaranya ketahanan sekolah.

d)      Mengadakan penyuluhan bagi orangtua dan siswa yang bermasalah

e)       Mengadakan penyuluhan dan pembinanan kesadaran hukum bagi siswa.

f)        Pembinaan dan pengembangan keimanan, ketaqwaan, etika bermoral Pancasila, kepribadian sopan santun dan berdisiplin.

g)       Pengembangan logika para siswa, rajin belajar, gairah menulis, gemar membaca/ informasi/penemuan para ahli.

h)      Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri.

i)        Mengadakan karya wisata dalam rangka pengembangan iptek.

 

 

F.       FUNGSI SEKOLAH

Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar karena memiliki aturan/tata tertib kehidupan yang mengatur hubungan antara guru, pengelola pendidikan siswa dalam PBM untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dalam suasana yang dinamis.

 

G.       CIRI-CIRI SEKOLAH SEBAGAI MASYARAKAT BELAJAR

Ciri-ciri sekolah sebagai masyarakat belajar adalah :

1.       Ada guru dan siswa, timbulnya PBM yang tertib

2.       Tercapainya masyarakat yang sadar, mau belajar dan bekerja keras.

3.       Terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya.

 

H.      LARANGAN PENGGUNAAN SEKOLAH

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang diperuntukan sebagai tempat proses kegiatan belajar mengajar, tidak diperbolehkan dijadikan sebagai tempat :

1. Ajang promosi /penjualan produk-produk perniagaan yang tidak berhubungan dengan pendidikan.

2.  Sekolah merupakan lingkungan bebas rokok bagi semua pihak.

 Penyebaran aliran sesat atau penyebarluasan aliran agama tertentu yang bertentangan dengan undang-undang.

4.  Propaganda politik/kampanye.

5.   Shooting film dan atau sinetron tanpa seijin Pemerintah Daerah.

6. Kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan, perpecahan, dan perselisihan, sehingga menjadikan suasana sekolah tidak kondusif.

 



Share:

Mengenai Saya

Foto saya
Singaraja, Bali, Indonesia
Nyoman Sudiana, S.Pd.,M.Pd, NIP. 196811231992021002

Popular Posts

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.